Vrydag 18 Oktober 2013

Teori Utilitarian

   Teori
Etika utilitarian adalah suatu idea atau faham dalam falsafah moral yang menekankan prinsip manfaat atau kegunaan dalam menilai suatu tindakan sebagai prinsip moral yang paling dasar.
Teori utilitarian mengatakan bahwa suatu kegiatan bisnis adalah baik dilakukan jika bisa memberikan manfaat kepada sebagian besar konsumen atau masyarakat.
   Kasus/Artikel
Salah satu contoh usaha yang ada dirumah saya yang dapat memberikan manfaat adalah usaha warkop. 
 
Analisis

Salah satu contoh usaha yang ada di sekitar rumah saya adalah warkop, hal ini karena menurut saya keberadaannya bisa memberikan manfaat yang baik bagi warga sekitar rumah saya yang dapat dengan mudah mencari makan apabila dirumah tidak ada makanan. Harga yang ditawarkan nya pun cukup terjangkau bagi warga sekitar rumah saya. 

Maandag 07 Oktober 2013

Penjelasan Mengenai Adat Istiadat dalam Keluarga Saya (Tugas Softskill Etika Bisnis)

1.    Teori
Adat istiadat adalah segala dalil dan ajaran mengenai bagaimana orang bertingkah-laku dalam masyarakat. Rumusan-nya sangat abstrak, karena itu memerlukan usaha untuk memahami dan merincinya lebih lanjut. Adat dalam pengertian ini berfungsi sebagai dasar pembanguan hukum adat positif  yang lain. Adat istiadat yang lebih nyata yang menjadi kebutuhan masyarakat dalam kehidupan sehari-hari (Mohammad Daud Ali, 1999: 196).
Istilah adat istiadat  seringkali diganti dengan adat kebiasaan, namun pada dasarnya artinya tetap sama, jika mendengar kata adat istiadat biasanya aktivitas individu dalam suatu masyarakat dan aktivitas selalu berulang dalam jangka waktu tertentu. Menurut Soleman B. Taneko (1987: 12), adat istiadat dalam ilmu hukum ada perbedaan antara adat istiadat dan hukum adat. Suatu adat istiadat yang hidup (menjadi tradisi) dalam masyarakat dapat berubah dan diakui sebagai peraturan hukum (hukum adat). Pandangan bahwa agama memberi pengaruh dalam proses terwujudnya hukum adat, pada dasarnya bertentangan dengan konsepsi yang diberikan oleh Van den Berg yang dengan teorireception in complex menurut pandangan adat istiadat suatu tradisi dan kebiasaan nenek moyang kita yang sampai sekarang masih dipertahankan untuk mengenang nenek moyang kita juga sebagai keanekaragaman budaya. Istilah adat istiadat seringkali diganti dengan adat kebiasaan, namun pada dasarnya artinya tetap sama.
Suku Jawa (Jawa ngokowong Jawa/ kramatiyang Jawi‌/ merupakan suku bangsa terbesar di Indonesia yang berasal dari Jawa tengah, Jawa timur, dan Yogyakarta . Setidaknya 41,7% penduduk Indonesia merupakan etnis Jawa. Selain di ketiga provinsi tersebut, suku Jawa banyak bermukim di LampungBantenJakarta, dan Sumatera Utara. Di Jawa Barat mereka banyak ditemukan di Kabupaten Indramayu dan Cirebon. Suku Jawa juga memiliki sub-suku, seperti suku Osingorang Saminsuku Bawean/Boyan, Naga,Nagaringsuku Tengger, dan lain-lain.[4] Selain itu, suku Jawa ada pula yang berada di negara SurinameAmerika Tengah karena pada masa kolonial Belanda suku ini dibawa ke sana sebagai pekerja dan kini suku Jawa di sana dikenal sebagai Jawa Suriname.
Suku Jawa berbeda dengan suku-suku lain dalam hal pandangan hidup, jika suku lain selalu melabelkan agama tertentu sebagai identitas kesukuannya, atau bukanlah bagian dari suku tertentu jika bukan beragama tertentu, maka suku jawa merupakan suku yang universal identitas sukunya tidak dibangun oleh agama maupun ras tertentu walaupun setiap individu jawa wajib beragama dan dituntun untuk melaksanakan syariat agamanya yang mesti dilaksanakan dengan taat oleh pribadi jawa yang memeluknya sebagai konsekwensi hidup sebagai hamba tuhan. Suku jawa memposisikan diri sebagai suku universal dan sebagian mengatakan jawa bukanlah sebuah suku namun dia adalah Jiwa dari setiap individu baik dia muslim maupun non-muslim sehingga dapat kita lihat pandangan hidupnya yang mengayomi semua agama dan muslim sebagai pemimpinnya karena memang sebagai mayoritas bisa dilihat kesultanan-kesultanan yang dibangun oleh suku jawa yang bercorakkan islam, namun tetap menghargai suku jawa non-muslim yang tidak beragama islam karena agama adalah iman dan keyakinan pilihan jiwa, dan jikalaupun orang jawa mayoritasnya adalah non muslim maka ianyapun juga berkewajban mengayomi hak-hak suku jawa yang beragama lainnya karena memang itu pandangan hidup yang ditanamkan kepada orang-orang jawa hal sesuai dengan firman Allah dalam Al-Quran surat Al-Mumtahanah (80:8)
Analisis:
Dengan demikian saya yang asli orang jawa sangatlah percaya bahwa aturan-aturan para nenek leluhur saya terdahulu masih sering dilakukakan oleh keluarga sendiri, dilihat dari teori diatas saya dapat menyimpulkan bahwa kebiasaan nenek moyang ini harus dijaga dan dilestarikan demi menghormati mereka. Jadi saya pikir adat istiadat masih sangat lah penting dan terjaga bagi keluarga saya, dan semuanya itu masih keluarga saya lakukan.

Refrensi:
http://lubisgrafura.wordpress.com/f-kejawen/mengenal-tata-upacara-pengantin-adat-jawa/